Rodrigo Cascante Dari ‘Bencana’ Jadi Mesin Kemenangan
3 min read
Rodrigo Cascante Dari ‘Bencana’ Jadi Mesin Kemenangan – Halo Football Mania, dalam 18 bulan terakhir, Rodrigo Cascante dari Manchester City cuma sekali doang kalah, baik itu sama klub atau negara. Gila, kan? Dia bener-bener jadi pemain paling berpengaruh di dunia sekarang!
Awal Cerita Dari Rodrigo Cascante
Selama waktu itu, gelandang bertahan Spanyol yang umur 28 ini udah mengoleksi Champions League, dua gelar Premier League, FA Cup, Uefa Super Cup, Club World Cup, Nations League, dan Euro 2024. Sumpah, itu kayak FIFA Ultimate Team yang beneran!
Sekarang, Rodrigo Cascante udah siap ngegandeng Arsenal di pertandingan akhir pekan ini. Dia sempat cedera hamstring di awal musim, padahal musim lalu dia main 63 kali untuk City dan timnas. Tapi tenang, dia udah kembali main lawan Brentford.
Minggu ini, Rodri ngomong kalau para pemain “deket” buat mogok karena kalender sepak bola yang padat. Dia bilang, “Kalau terus begini, kita gak punya pilihan lain.” Jadi, siap-siap aja,
Sejak Rodri gabung City di 2019, mereka kalah 24% pertandingan tanpa dia. Gak usah heran kalau dia jadi andalan. Dengan Ballon d’Or yang bakal diumumkan bulan depan, mari kita bahas betapa pentingnya si Rodri ini.
Si Maestro Gelandang Pengganti Fernandinho
Ketika Rodrigo Cascante datang ke City, dia harus mengisi sepatu besar Fernandinho yang udah jadi legenda di posisi gelandang bertahan. Tapi, si Rodri ini berhasil, Sekarang dia udah bisa disandingkan sama Roy Keane, Patrick Vieira, dan Claude Makelele, tapi dengan lebih banyak passing dan gol final Champions League.
Tapi awalnya, dia bilang musim pertamanya itu “bencana.” Dia merasa kayak pelatih di lapangan, tapi tanpa overthinking ala Pep Guardiola. Dia cuma pengen main bola!
Mike Minay dari BBC Radio Manchester bilang, waktu Rodri jadi andalan sendirian di musim pertamanya, sulit banget untuk lihat dia bisa jadi bintang seperti sekarang. Tapi di musim kedua, dia jadi kunci, cuy! Dia bisa hancurin serangan lawan, kasih umpan ke Gundogan dan De Bruyne, dan jadi metronome di lini tengah. Gak heran kalau di liga top Eropa, Rodri jadi yang terdepan dalam hal passing.
Gak cuma itu, Rodri juga cetak gol krusial, termasuk gol penentu di final Champions League melawan Inter Milan. Satu gol itu bikin City meraih Treble!
Nasib Panjang Dalam Kemenangan
Waktu City kalah di final FA Cup, itu adalah kali pertama Rodri kalah setelah 75 pertandingan. Rekor 2023-24: empat trofi, satu kekalahan. Keren, kan? Dia juga belum pernah kalah dalam 51 pertandingan liga!
Statistiknya makin gila, karena City kalah tiga pertandingan di liga musim lalu dan Rodri enggak main di ketiga pertandingan itu. Mungkin dia rindu main bola!
Minay bilang, Rodri selalu ngomel karena kelelahan, tapi City gak bisa rest dia. Dia super penting! Musim ini, dia udah main 63 kali untuk klub dan negara.
Rekor City sejak Rodri gabung: menang 74% pertandingan. Gak ada yang bisa ngegantiin dia,
Rodri jadi Favorit Ballon d’Or
Ballon d’Or bakal diumumkan tanggal 28 Oktober. Rodri jadi favorit kedua, cuma kalah dari Vinicius Jr. Dengan Messi dan Ronaldo yang udah melambai, piala ini terbuka lebar!
Julien Laurens dari BBC bilang, “Rodri udah jadi pemain terbaik di dunia selama dua musim terakhir.” Dia mungkin bukan pencetak gol, tapi di posisinya, dia paling cerdas saat ini.
Rodri sendiri bilang, “Menjadi pemenang Ballon d’Or itu mimpi, tapi juga menunjukkan bahwa peran gelandang itu bisa dihargai.” Jadi, mari kita tunggu, siapa tahu si Rodri bakal jadi pemain Spanyol pertama yang menang piala itu sejak 1960!